ORBITAL
DAN PERANANYA DALAM IKATAN KOVALEN
A.Orbital
hibridadasi nitrogen dan oksigen
Kata
'hibridisasi' berarti 'pencampuran' dan bila digunakan dalam konteks orbital
atom, ia menjelaskan cara menurunkan arah orbital dengan leluasa yang dapat
digunakan dalam VB teori.
Seperti semua teori ikatan, hibridisasi orbital adalah Model, dan tidak boleh diambil menjadi
fenomena nyata. Hybrid orbital dapat dibentuk dengan mencampur karakter
orbital atom yang dekat dalam energi. Karakter dari hibrida orbital tergantung pada orbital atom
yang terlibat dan kontribusi persentase mereka. Label yang diberikan kepada
hybrid
orbital mencerminkan orbital atom berkontribusi, misalnya sp hibrida memiliki jumlah yang sama dan p karakter orbital.
orbital mencerminkan orbital atom berkontribusi, misalnya sp hibrida memiliki jumlah yang sama dan p karakter orbital.
Karbon berada di baris 2 dari tabel periodik dan
memiliki enam elektron. Ini berarti bahwa ada dua orbital kulit atom untuk
elektronnya. Lapisan kulit pertama paling dekat dengan inti memiliki orbital
satu s - orbital 1s. Kulit kedua memiliki orbital s tunggal (orbital 2s) dan
tiga orbital p (3x2p). Oleh karena itu, ada total lima orbital atom. Orbital s
adalah berbentuk bulat dengan orbital 2s yang jauh lebih besar dibanding
orbital 1s. Orbital p adalah berbentuk halter dan searah sepanjang sumbu x, y
dan z. Oleh karena itu, pada orbital 2p memiliki sub orbital atom 2px 2py dan
2pz
Orbital atom yang dijelaskan di atas tidak memiliki
energi yang sama (Gbr. 2). Orbital 1s memiliki energi terendah, berikutnya
adalah orbital 2s dan orbital 2p memiliki energi tertinggi. Ketiga orbital 2p
memiliki energi yang sama.
Atom-atom dapat membentuk ikatan satu sama lain dengan
berbagi elektron tidak berpasangan sehingga ikatan masing-masing berisi dua
elektron. Atom karbon memiliki dua elektron tidak berpasangan sehingga diperkirakan
karbon membentuk dua ikatan. Namun, karbon membentuk empat ikatan. Ketika
sebuah atom karbon membentuk ikatan dan merupakan bagian dari struktur molekul,
dapat 'mencampur' orbital s dan p dari lapisan kedua (lapisan valensi). Hal ini
dikenal sebagai hibridisasi dan memungkinkan karbon membentuk empat ikatan yang
teramati dalam realitas.
Ada tiga cara di mana proses pencampuran dapat
terjadi.
● orbital 2s digabung ketiga orbital 2p. Ini dikenal
sebagai hibridisasi sp3;
● orbital 2s digabung dengan dua orbital 2p. Hal ini
dikenal sebagai hibridisasi sp2;
● orbital 2s digabung dengan salah satu orbital 2p.
Hal ini dikenal sebagai hibridisasi sp.
Nitrogen (Latin nitrum, Bahasa Yunani Nitron berarti
"soda asli", "gen", "pembentukan") secara resmi
ditemukan oleh Daniel Rutherford pada 1772, yang menyebutnya udara beracun atau
udara tetap. Pengetahuan bahwa terdapat pecahan udara yang tidak membantu dalam
pembakaran telah diketahui oleh ahli kimia sejak akhir abad ke-18 lagi.
Nitrogen juga dikaji pada masa yang lebih kurang sama oleh Carl Wilhelm
Scheele, Henry Cavendish, dan Joseph Priestley, yang menyebutnya sebagai udara
terbakar atau udara telah flogistat. Atom nitrogen, oksigen dan klor dalam
struktur organik juga dapat membentuk hibridisasi sp3. Nitrogen
memiliki lima elektron valensi di lapisan kedua. Setelah hibridisasi, akan
memiliki tiga setengah penuh orbital sp3 dan dapat membentuk tiga ikatan.
Nitrogen
Ikatan
kovalen tidak hanya terbentuk dalam senyawa karbon, tetapi juga dapat
dibentuk oleh atom-atrom lain. Semua ikatan kovalen yang dibentuk oleh
unsur-unsur dalam tabel periodik dapat dijelaskan dengan orbital hibrida.
Secara prinsip, pembentukan hibrida sama dengan pada atom
karbon. Sudut ikatan yang terbentuk adalah 107.3 derajat, mendekati
sudut tetrahedral (109.5 derajat). Nitrogen memiliki lima elektron pada
kulit terluarnya.
Oksigen
Elektron pada
ground-state atom oksigen memiliki konfigurasi:
1s2 2s2 2px2
2py1 2pz1, dan oksigen merupakan atom divalen. Dengan melihat konfigurasi
elektronnya, dapat diprediksi bahwa oksigen mampu membentuk dua ikatan
sigma karena pada kulit terluarnya terdapat dua elektron tak berpasangan
(2py dan 2pz). Air adalah contoh senyawa yang mengandung oksigen sp3.
sudut ikatan
yang terbentuk sebesar 104.5 derajat diperkirakan bahwa orbital dengan
pasangan elektron bebas menekan sudut ikatan H-O-H, sehingga sudut yang
terbentuk lebih kecil dari sudut ideal (109.5derajat ), seperti halnya
pasangan elektron bebas dalam ammonia menekan sudut ikatan H-N-H.
B.
ikatan rangkap konjugasi
Ikatan rangkap konjugasi adala ikatan rangkap selang
seling dengan ikatan tunggal atau disebut juga elektronnya dapat
berpindah-pindah (terdelokalisasi).ikatan rangkap keadaan yang terjadi dalam
senyawa tak jenuh yang didalam nya terdapat dua ikatan tunggal( satu ikatan
sigma dan ikatan pi)menghubungkan dua atom.
Ikatan rangkap terkonjugasi ialah ikatan yang
kedudukan nya di selang oleh satu ikatan tunggal seperti -CH=CH-CH=-CH.Pengaturan
kembali electron melalui orbital π, terutama dalam system konjugasi atau
senyawa organic yang atom-atomnya secara kovalen berikatan tunggal dan ganda
secara bergantian (C=C-C=C-C) dan mempengaruhi satu sama lainnya membentuk
daerah delokalisasi electron disebut dengan konjugasi. Elektron-elektron pada
daerah delokalisasi ini bukanlah milik salah satu atom, melainkan milik
keseluruhan system konjugasi ini.
C.Benzena
dan resonansi
. Senyawa benzena mempunyai rumus
molekul C6H6, dan termasuk dalam golongan senyawa
hidrokarbon aromatik. Nama aromatik digunakan karena senyawa tersebut berbau
harum.dari rumus molekulnya dapat diketahui bahwa benzena merupakan senyawa
tidak jenuh karena tidak memenuhi rumus CnH2n+2.Bila dibandingkan dengan
senyawa hidrokarbon lain yang mengandung 6 buah atom karbon, misalnya heksana
(C6H14) dan sikloheksana (C6H12),
maka dapat diduga bahwa benzena mempunyai derajat ketidakjenuhan yang tinggi.
Dengan dasar dugaan tersebut maka dapat diperkirakan bahwa benzena memiliki
ciri-ciri khas seperti yang dimiliki oleh alkena.Perkiraan tersebut ternyata
jauh berbeda dengan kenyataannya, karena benzena tidak dapat bereaksi seperti
alkena (adisi, oksidasi, dan reduksi).Lebih khusus lagi benzena tidak dapat
bereaksi dengan HBr, dan pereaksi-pereaksi lain yang lazimnya dapat bereaksi
dengan alkena.Sifat-sifat kimia yang diperlihatkan oleh benzena memberi
petunjuk bahwa senyawa tersebut memang tidak segolongan dengan alkena ataupun
sikloalkena.
benzena
mengalami reaksi substitusi elektrofilik menyebabkan benzena memiliki banyak
senyawa turunan. Semua senyawa karbon yang mengandung cincin benzena
digolongkan sebagai turunan benzena.
Reaksi
benzena umumnya melalui reaksi substitusi, walaupun ada sebagian reaksi yang
melalui reaksi adisi. Macam-macam substitusi benzena di antaranya halogenasi
benzena, nitrasi benzena, dan reaksi riedel-crafts.
- Halogenasi
Dengan
adanya katalis besi (III) klorida atau alumunium klorida, benzena dapat
bereaksi dengan klorin ataupun bromin membentuk senyawa halobenzena pada suhu
kamar.
- Nitrasi Benzena
Campuran
asam nitrat pekat dan asam sulfat pekat dengan volume sama dikenal sebagai
campuran nitrasi. Jika campuran ini ditambahkan ke dalam benzena, akan terjadi
reaksi eksotermal. Jika suhu dikendalikan pada 55°C maka hasil reaksi utama
adalah nitrobenzena, suatu cairan berwarna kuning pucat. Reaksinya secara umum.
- Alkilasi Benzena
Penambahan
katalis AlCl3 anhidrat dalam reaksi benzena dan haloalkana atau asam
klorida akan terjadi reaksi sangat eksotermis. Jenis reaksi ini dinamakan
reaksi Friedel-crafts. Contoh persamaan reaksi:
- Sulfonasi
Sulfonasi merupakan reaksi substitusi atom H pada benzena oleh gugus sulfonat. Reaksi ini terjadi apabila benzena dipanaskan dengan asam sulfat pekat sebagai pereaksi.
iResonansi terjadi karena adanya delokalisasi elektron
dari ikatan rangkap ke ikatan tunggal. Delokalisasi elektron yang terjadi pada
benzena pada struktur resonansi adalah sebagai berikut
Hal yang
harus diperhatikan adalah, bahwa lambang resonasi bukan struktur nyata dari
suatu senyawa, tetapi merupakan struktur khayalan. Sedangkan struktur nyatanya
merupakan gabungan dari semua struktur resonansinya.:
Teori
resonansi dapat menerangkan mengapa benzena sukar diadisi. Sebab, ikatan
rangkap dua karbon-karbon dalam benzena terdelokalisasi dan membentuk semacam
cincin yang kokoh terhadap serangan kimia, sehingga tidak mudah diganggu. Oleh
karena itulah reaksi yang umum pada benzena adalah reaksi substitusi terhadap
atom H tanpa mengganggu cincin karbonnya.
Resonansi secara
singkat dapat dikatakan dengan suatu senyawa kimia yang strukturnya sama tetapi
konfigurasi elektronnya berbeda.
Aturan
Struktur Resonansi
-
Struktur resonansi, menggambarkan molekul, ion, radikal dan ion yang tidak
cukup digambarkan hanya dengan sebuah struktur Lewis, melainkan harus dengan dua atau lebih struktur
Lewis. Sehingga dapat mewakili struktur molekul, radikal atau ion dalam bentuk
hibridisasinya. Tanda panah untuk resonansi ↔
Dalam
menulis struktur resonansi, kita hanya boleh memindahkan elektron, sedangkan
posisi inti atom tetap seperti dalam molekulnya.
Semua
struktur harus memenuhi struktur Lewis. Tidak boleh menulis struktur ( atom
karbon mempunyai lima ikatan).
Semua
struktur resonansi harus mempunyai, jumlah electron tak berpasangan yang sama.
- Semua atom
yang terlibat dalam sistem delokalisasi harus terletak pada bidang datar atau
mendekati datar.
assalamualaikum wr.wb
BalasHapussaya ingin menambahkan dari blog saudari nita di atas tentang resonansi :
Senyawa 2,3-di-ters-butil-1,3-butadiena, bukan merupakan sistim konjugasi, karena gugus tersier butil (besar) sehingga keluar dari bidang datar. Karena tidak satu bidang maka orbital p pada C-2 dan C-3 tidak dapat mengalami overlapping dan delokalisasi elektron menjadi terhalang.
- Struktur resonansi atau hibridisasi atau sistem yang menggambarkan mempunyai kestabilan yang besar.
- Struktur yang lebih stabil, adalah yang lebih besar memberikan kontribusi terhadap sistem hibridisasi.
waalaikumsalam wr.wb.
Hapusterimakasih sudah berpartisipasi dalam blog saya siti dhiyah.
assalamualaikum, saya ingin bertanya mengapa benzena sukar diadisi??
Hapusmengapa benzena sukar diadisi. Sebab, ikatan rangkap dua karbon-karbon dalam benzena terdelokalisasi dan membentuk semacam cincin yang kokoh terhadap serangan kimia, sehingga tidak mudah diganggu. Oleh karena itulah reaksi yang umum pada benzena adalah reaksi substitusi terhadap atom H tanpa mengganggu cincin karbonnya.
Hapusterimakasih
Assalamualaikum NITA, saya mau bertanya dari postingan anda tentang teori hibridisasi anda menyebutkan "Kata 'hibridisasi' berarti 'pencampuran' dan bila digunakan dalam konteks orbital atom, ia menjelaskan cara menurunkan arah orbital dengan leluasa yang dapat digunakan dalam VB teori." yang dimaksud dengan VB teori itu apa dan tolong dijelaskan ? Terima Kasih
BalasHapusWAALAKUMSALAM,"Kata 'hibridisasi' berarti 'pencampuran' dan bila digunakan dalam konteks orbital atom, ia menjelaskan cara menurunkan arah orbital dengan leluasa yang dapat digunakan dalam VB teori.Seperti semua teori ikatan, hibridisasi orbital adalah Model, dan tidak boleh diambil menjadi fenomena nyata. Hybrid orbital dapat dibentuk dengan mencampur karakter orbital atom yang dekat dalam energi. Karakter dari hibrida orbital tergantung pada orbital atom yang terlibat dan kontribusi persentase mereka. Label yang diberikan kepada hybrid
Hapusorbital mencerminkan orbital atom berkontribusi, misalnya sp hibrida memiliki jumlah yang sama dan p karakter orbital.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus