ORBITAL DAN PERANANNYA DALAM IKATAN
KOVALEN
a.Sifat Gelombang
Dualisme cahaya diterapkan oleh
de Broglie terhadap elektron yang bergerak mengelilingi inti. Sifat gelombang
dari elektron ini kemudian mengakibatkan adanya ketaktentuan dari kedudukan
elektron sekeliling inti, yang diterangkan berdasarkan Prinsip Ketaktentuan
dari Heisenberg.Dengan dasar gerak gelombang dari elektron, Schrodinger
kemudian menurunkan persamaan gelombang berdasarkan mekanika gelombang. Dalam
penurunan persamaannya, maka koordinat Cartes yang umum digunakan untuk menggambarkan
materi dalam tiga dimensi, diubah menjadi koordinat polar. Penyelesaiannya
menghasilkan suatu fungsi gelombang yang terdiri dari fungsi sudut dan fungsi
radial. Kedua fungsi tersebut mempunyai arti fisik.
Dengan persamaan Schrodinger dapat diturunkan pula
tingkat-tingkat energi serta bilangan kuantum bagi elektron. Dengan menggunakan
Prinsip Eksklusi dari Pauli, setiap elektron dalam masing-masing tingkat energi
dapat diterangkan dengan menggunakan Prinsip Aufbau.Dasar teori kuantum dapat
digunakan pula untuk menerangkan struktur dari Susunan Berkala dan demikian
pula menerangkan keperiodikan dari sifat fisik dan kimia dari unsur-unsur.Transisi
antara tingkat-tingkat energi berlangsung dalam radiasi elektromagnetik dari
absorpsi maupun emisi. Aturan transisi ini akan dibahas dalam spektrum atom.
Konsep kebolehjadian dapat
diterapkan pada pola difraksi elektron. cincin-cincin difraksi adalah daerah
dengan kebolehjadian yang tinggi. Rapat elektron berbanding lurus dengan
kuadrat faktor amplitudo yang didapat dari persamaan gelombang. Sifat khas
gerak gelombang adalah kemampuannya untuk meneruskan energi dari satu titik ke
titik lain tanpa perpindahan permanen dari mediumnya. Gelombang ini disebut gelombang
progresif (Gb. 2.1).
Suatu persamaan gelombang dinyatakan sebagai
berikut:
∂2/∂x2 = 1/c2 ∂2ϕ/∂r2
(2-6)
dimana ϕ = a sin 2π (x/λ – vt), v adalah frekuensi,
a adalah nilai maksimum dari amplitudo, c adalah kecepatan perambatan. Persamaan
(2-6) adalah linier, maka dengan Prinsip Superposisi dua persamaan
dengan ϕ1 dan ϕ2 dapat dikombinasi linier. Untuk
gelombang ϕ1 dan ϕ2:
∂2ϕ1/∂x2 = 1/c2
∂2ϕ2/∂t2 dan ∂2ϕ2/∂x2
= 1/c2 ∂2ϕ2/∂t2
Kombinasi linier menghasilkan:
∂2(a1ϕ1 + a2ϕ2)/
∂x2 = a1 ∂2ϕ1/∂x2 + a2
∂2ϕ2/∂x2
= 1/c2 {a1 ∂2ϕ1/∂t2
+ a2 ∂2ϕ2/∂t2} = 1/c2 ∂2(a1ϕ1
+ a2ϕ2)/ ∂x2
(2-7).
Prinsip superposisi ini sekarang digunakan untuk
vibrasi tali gitar antara dua titik tertentu atau dua titik mati. Untuk
gelombang progresif dari kiri ke kanan persamaan gelombangnya:
ϕ1 = a sin 2π (x/λ – vt)
(2-8)
setelah mencapai ujung, gelombang direfleksi dan
berjalan kembali dari kanan ke kiri dengan persamaan gelombang:
ϕ2 = a sin 2π (x/λ – vt)
(2-9)
Gerak gelombang total dinyatakan dengan persamaan:
ϕ = ϕ1 + ϕ2 = a sin 2π (x/λ –
vt) + a sin 2π (x/λ + vt) (2-10).
Untuk gelombang tegak atau gelombang
stasioner, bila ϕ = 0, maka sin 2π x/λ = 0, yaitu bila:
2πx/λ = nπ dan x =
nλ/2
(2-11).
n ialah bilangan bulat (Gb. 2.1).
Gelombang stasioner dapat menggambarkan gerak
gelombang dari elektron sekeliling inti dalam atom. Agar terjadi interferensi
konstruktif dari gelombang de Broglie dengan elektron dalam lintasan Bohr, maka
harus dipenuhi hubungan:
2πr =
nλ
(2-12).
Substitusi persamaan (2-3) ke dalam persamaan
(2-12) menghasilkan:
Mvr = n h/2π; n = 1, 2, 3,
… (2-13). n ialah bilangan kuantum utama
b.Orbital
ikatan dan anti ikatan
Teori orbital molekul adalah teori yang menjelaskan ikatan kimia
melalui diagram orbital molekul. Sifat magnet dan sifat-sifat
molekul dapat dengan mudah dijelaskan dengan menggunakan pendekatan mekanika
kuantum lain yang disebut dengan teori orbital molekul. Teori orbital molekul
menggambarkan ikatan kovalen melalui istilah orbital molekul yang dihasilkan
dari interaksi orbital orbital atom dari atom yang berikatan dengan molekul
secara keseluruhan. Seperti halnya untuk menjelaskan sifat-sifat ion kompleks,
teori orbital molekul juga dapat dijadikan pendekatan yang baik karena teori
orbital molekul dapat menjelaskan fakta bahwa ikatan anatara ion logam dan
ligan bukan hanya merupakan ikatan ion yang murni tetapi juga terdapat ikatan
kovalen pada ion atau senyawa kompleks. Perkembangan teori orbital molekul pada
mulanya dipelopori oleh Robert Sanderson Mulliken dan Friedrich Hund pada tahun 1928.Orbital Molekul Ikatan dan Orbital Molekul Antiikatan
Menurut teori orbital molekul, orbital molekul dihasilkan dari interaksi antara
dua atau lebih orbital atom. Terjadinya tumpang tidih suatu orbital mengarah
pada pembentukan dua orbital atom : satu orbital molekul ikatan dan satu
orbital molekul antiikatan. Orbital molekul ikatan (bonding molecular orbital)
memiliki energi yang lebih rendah dan kestabilan yang lebih besar dibandingkan
dengan orbital atom pembentuknya. Orbital molekul antiikatan (antibonding
molecular orbital) memiliki energi yang lebih tinggi dan kestabilan yang lebih
rendah dibandingkan dengan orbital-orbital atom pembentuknya.
c.Orbital
hibrida karbon
Teori hibridisasi dipromosikan oleh kimiawan Linus Pauling[2]
dalam menjelaskan struktur molekul seperti metana
(CH4). Secara historis, konsep ini dikembangkan untuk sistem-sistem
kimia yang sederhana, namun pendekatan ini selanjutnya diaplikasikan lebih
luas, dan sekarang ini dianggap sebagai sebuah heuristik yang efektif untuk
merasionalkan struktur senyawa organik. Teori hibridisasi sering
digunakan dalam kimia organik, biasanya digunakan untuk menjelaskan molekul
yang terdiri dari atom C, N, dan O (kadang kala juga P dan S). Penjelasannya
dimulai dari bagaimana sebuah ikatan terorganisasikan dalam metana.
Hibridisasi menjelaskan
atom-atom yang berikatan dari sudut pandang sebuah atom. Untuk sebuah karbon
yang berkoordinasi secara tetrahedal (seperti metana, CH4), maka
karbon haruslah memiliki orbital-orbital yang memiliki simetri yang tepat
dengan 4 atom hidrogen. Konfigurasi keadaan dasar karbon
adalah 1s2 2s2 2px1
2py1 atau lebih mudah dilihat. orbital-orbital
keadaan dasar tidak bisa digunakan untuk berikatan dalam CH4.
Walaupun eksitasi elektron 2s ke orbital 2p secara teori
mengizinkan empat ikatan dan sesuai dengan teori ikatan valensi (adalah benar
untuk O2), hal ini berarti akan ada beberapa ikatan CH4
yang memiliki energi ikat yang berbeda oleh karena perbedaan aras tumpang
tindih orbital. Gagasan ini telah dibuktikan salah secara eksperimen, setiap hidrogen
pada CH4 dapat dilepaskan dari karbon dengan energi yang sama. katan
kimia dalam senyawa seperti alkuna dengan ikatan rangkap tiga dijelaskan dengan hibridisasi sp.
kenapa harus adanya tumpang tindih orbital, dalam suatu senyawa?
BalasHapusmenurut referensi yang pernah saya baca bahwa ikatan kovalen terbentuk karena tumpang tindih dua orbital atom yang masing-masing mengandung 1 elektron (misalnya pada H2). Setiap atom mempunyai orbital sendiri-sendiri tetapi pasangan elektron pada orbital yang saling tumpang tindih digunakan oleh kedua atom. Makin banyak jumlah orbital yang tumpang tindih makin kuat ikatan.itulah sebabnya kenapa adanya tumpang tindih orbital pada senyawa sangat diperlukan agar ikatan suatu senyawa menjadi semakin kuat,
HapusAdanya tumpang tindih dalam suatu senyawa dikarenakan adanya tumpang tidih suatu orbital yang mengarah pada pembentukan dua orbital atom : satu orbital molekul ikatan dan satu orbital molekul antiikatan. Orbital molekul ikatan (bonding molecular orbital) memiliki energi yang lebih rendah dan kestabilan yang lebih besar dibandingkan dengan orbital atom pembentuknya. Orbital molekul antiikatan (antibonding molecular orbital) memiliki energi yang lebih tinggi dan kestabilan yang lebih rendah dibandingkan dengan orbital-orbital atom pembentuknya.Terima kasih soni
BalasHapusSifat gelombang pada postingan diatas tidak lengkap karena tidak terdapat sifat gelombang yang mendominasi.
BalasHapusSaya akan menambahkan bahwa sifat gelombang terbagi atas 5 yaitu:
1.Refleksi gelombang
2.Refraksi gelombang
3.Difraksi gelombang
4.Dispersi gelombang
5.Interferensi gelombang
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapusasslm mualaikum wr wb dan salam sejahterah pada kesempatan ini saya hanya menambah dari saudara ester agar lebih memperkuat mengenai sifat gelombang
Hapusterima kasih
1.Refleksi gelombang Pemantulan (refleksi) adalah peristiwa pengembalian seluruh atau sebagian dari suatu berkas partikel atau gelombang bila berkas tersebut bertemu dengan bidang batas antara dua medium.
2.Refraksi gelombang Perubahan arah gelombang saat gelombang masuk ke medium baru yang mengakibatkan gelombang bergerak dengan kelajuan yang berbeda disebut pembiasan. Pada pembiasan terjadi perubahan laju perambatan. Panjang gelombangnya bertambah atau berkurang sesuai dengan perubahan kelajuannya, tetapi tidak ada perubahan frekuensi.
3.Difraksi gelombang Difraksi merupakan peristiwa penyebaran atau pembelokan gelombang pada saat gelombang tersebut melintas melalui bukaan atau mengelilingi ujung penghalang. Besarnya difraksi bergantung pada ukuran penghalang dan panjang gelombang,
4.Dispersi gelombang Dispersi adalah peristiwa penguraian sinar cahaya yang merupakan campuran beberapa panjang gelombang menjadi komponen-komponennya karena pembiasan. Dispersi terjadi akibat perbedaan deviasi untuk setiap panjang gelombang, yang disebabkan oleh perbedaan kelajuan masing- masing gelombang pada saat melewati medium pembias.
5.Interferensi gelombang interaksi antara dua gerakan gelombang atau lebih yang memengaruhi suatu bagian medium yang sama sehingga gangguan sesaat pada gelombang paduan merupakan jumlah vektor gangguan-gangguan sesaat pada masing-masing gelombang merupakan penjelasan fenomena interferensi. Interferensi terjadi pada dua gelombang koheren, yaitu gelombang yang memiliki frekuensi dan beda fase sama.
6.polarisasi gelombang Polarisasi merupakan proses pembatasan getaran vektor yang membentuk suatu gelombang transversal sehingga menjadi satu arah. Polarisasi hanya terjadi pada gelombang transversal saja dan tidak dapat terjadi pada gelombang longitudinal. Suatu gelombang transversal mempunyai arah rambat yang tegak lurus dengan bidang rambatnya. Apabila suatu gelombang memiliki sifat bahwa gerak medium dalam bidang tegak lurus arah rambat pada suatu garis lurus, dikatakan bahwa gelombang ini terpolarisasi linear.